MLM menurut Seorang Internet Marketer



Perkenalkan, saya Rudy Setiawan. Saya sudah menggunakan internet sejak tahun 2001, dan email ini saya terima pada akhir tahun 2004:



Catatan: affiliate adalah orang yang usahanya menjual barang atau jasa milik orang lain atau di kehidupan sehari-hari dikenal dengan istilah perantara.

Email ini saya terima dari Internet Marketing Center (IMC), sebuah perusahaan di Amerika Serikat (BUKAN yang di Indonesia) yang sudah berdiri sejak tahun 1996, yang sudah melakukan penjualan lewat internet lebih dari 100 juta dollar... lebih dari 900 MILYAR rupiah!



Anda bisa bayangkan sendiri berapa yang saya hasilkan sehingga saya layak disebut “secret weapon” alias “senjata rahasia” oleh perusahaan yang sudah membukukan omset lebih dari 900 MILYAR !!

Bahkan mereka menawarkan untuk membuatkan halaman khusus untuk saya:



Dan ini adalah bukti kalau saya bukan anak kemarin sore:



Kalau boleh jujur, ada kerugian TERBESAR menjadi seorang affiliate marketer...

“Saya hanya menerima hasil SEKALI saja dari hampir semua produk, barang dan jasa yang berhasil saya jual.”

Menyebalkan bukan...!?

Terus bagaimana jika orang yang saya referensikan membeli produk itu lagi?

Ya otomatis saya tidak akan mendapatkan apa-apa... nol... kosong... JENDOL!!

Menyebalkan sekali bukan...!?!?

“Saya harus terus-menerus menjual barang ataupun jasa setiap bulannya... untuk mendapatkan hasil yang sama!”

Bahkan jika anda ketahuan PayPal, membayar atau dibayar dari perusahaan apapun yang menggunakan sistem lebih dari 1 level (multi-level) maka “account” anda akan dibekukan.

Inilah kenyataan pahit yang harus kita terima kalau kita menjadi seorang affiliate marketer.

Seharusnya kita tetap mendapatkan hasil dari pembelian produk yang sama, barang ataupun jasa yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah kita referensikan.

Setelah bertahun-tahun menjadi seorang affiliate marketer, akhirnya saya merasa capek juga, saya harus terus-menerus menjual barang ataupun jasa setiap bulannya... untuk mendapatkan hasil yang sama!

Melakukan Pencarian...
Setelah melakukan pencarian dan penelitian cukup lama akhirnya saya menemukan jawaban bahwa sistem yang *ideal* seharusnya...

... kita tetap mendapatkan hasil dari pembelian produk yang sama, barang ataupun jasa yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah kita referensikan sampai kapan-pun juga.

Tapi sayangnya, sistem seperti ini hanya diterapkan di sistem multi-level / network marketing atau lebih dikenal dengan MLM.

Perasaan Saya Tidak Jauh Berbeda Dengan Anda...
Mungkin, Bahkan Jauh Lebih BURUK

Langsung saja...

Saya benci multi-level marketing / MLM! Saya membencinya lebih dari yang anda benci... dan saya selalu membencinya :-(

Sampai-sampai ketika ada yang telepon menawari multi-level, langsung saya jawab: “Tidak, terima kasih”... kemudian breekkk... LANGSUNG saya tutup.

Kalau ada yang datang ke tempat saya, dan ternyata menawari multi-level... langsung saya tolak mentah-mentah... tidak perduli *siapapun* yang menawari.

Sampai sejauh itu, rasa “alergi” saya terhadap multi-level.

Mungkin sebagian dari anda juga memiliki perasaan yang sama.

Menemukan Alasannya

Awalnya saya *benar-benar* tidak tahu kenapa, aneh tapi nyata -- tetapi saat itu... itulah yang sesungguhnya saya rasakan...

... akhirnya saya “iseng-iseng” mencoba untuk melakukan perbandingan:

Affiliate dan MLM sama-sama mendapatkan hasil apabila Yang kita referensikan membeli produk, tetapi MLM masih mendapatkan lagi apabila :
1. Yang kita referensikan membeli produk lagi.
2. Yang kita referensikan membeli produk yang lain
3. Yang kita referensikan, mereferensikan orang lain (membeli produk).
4. Yang kita referensikan, mereferensikan orang lain (membeli produk lagi).
5. Yang kita referensikan, mereferensikan orang lain (membeli produk yang lain).

Sedang Affilate tidak !

Kalau dilihat dari perbandingan diatas, sungguh *MENGENASKAN* menjadi seorang affiliate marketer... karena hanya menerima hasil SEKALI saja dari produk yang dengan susah payah berhasil kita jual.

Walaupun sistem multi-level ini jelas-jelas lebih baik, tapi anehnya banyak orang yang “alergi” dengan sistem seperti ini.

Termasuk saya. Yang lebih anehnya lagi, saya tidak tahu kenapa -- benar-benar ada sesuatu yang salah disini...

... tanpa pikir panjang, saya putuskan untuk melakukan pencarian dan penelitian sekali lagi...

... baca buku, baca artikel + literatur di internet, dan mengadakan wawancara dengan orang-orang yang pro dan kontra...

Setelah cukup lama, akhirnya saya menemukan 3 alasan:

Multi-level “identik” dengan bisnis cari-cari orang.

= Bukankah di setiap bisnis, kita harus cari orang juga yang berminat dengan barang dagangan kita... tidak terkecuali bisnis-bisnis di internet.

Bagaimana jika ada sistem yang mampu membangun jaringan anda secara OTOMATIS... bahkan ketika anda sedang tidur! Sehingga anda bisa mendapatkan puluhan juta rupiah setiap BULANNYA dengan cepat dan mudah!

Banyak yang gagal.
= Saya ingin bicara blak-blakan, memang banyak pelaku bisnis multi-level yang gagal... tapi bukankah itu sesuatu yang biasa dalam kehidupan.

Masih ingatkah ketika kita...

... kecil: kita sudah belajar dengan keras tapi banyak nilai ujian kita yang jelek.

... remaja: kita melakukan pendekatan ke lawan jenis tapi banyak yang ditolak.

... dewasa: kita melamar banyak pekerjaan tetapi banyak juga yang ditolak.
Tapi apakah pada akhirnya kita tidak lulus sekolah? Tidak mendapatkan pasangan? Tidak mendapatkan pekerjaan/usaha?

Tentu TIDAK... akhirnya kita lulus sekolah, ada pasangan, dan ada pekerjaan/usaha.

Gagal hanyalah sebuah proses yang harus kita lalui sebelum kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.

Bagaimana jika ada sistem yang mampu membangun jaringan anda secara OTOMATIS... bahkan ketika anda sedang tidur! Sehingga anda bisa mendapatkan puluhan juta rupiah setiap BULANNYA dengan cepat dan mudah!

Ikut-ikutan atau “latah”.

= Saya sering mendengar, banyak orang yang anti multi-level... ternyata tidak pernah menjalankan bisnis multi-level.

Ketika digali lebih jauh, ternyata mereka hanya mendengar dari orang lain atau teman mereka. Itulah kenapa ketika ada *trend* baju, film, musik, hp, dll... banyak orang yang ikut-ikutan atau “latah”.

Ehhmmm...

Akhirnya saya sadar, alasan ke-3 inilah yang membuat saya merasa “alergi” -- benar-benar *MENGERIKAN* pandangan orang lain... ketika banyak yang bilang jelek, akhirnya kita bisa terpengaruh juga... meskipun jelas-jelas semua itu salah.

Seandainya Saja...

Sebagai seorang affiliate marketer, saya sudah menjual RIBUAN produk lewat internet... dari suplemen, buku, cd, dvd, program, seminar, pelatihan, sampai alat berat.





Yang harganya dari $37... $997... sampai $19,800 USD:



Seandainya saja produk yang telah saya jual lewat internet menggunakan sistem multi-level...

“SAYA YAKIN SEKARANG INI, SAYA PASTI SUDAH PENSIUN *AMIT-AMIT* KAYANYA!!”



Tapi apa boleh dikata... “nasi sudah menjadi bubur”... saya hanya bisa berandai-andai. Inilah harga yang sangat mahal yang harus saya bayar... akibat “kebebalan” saya.

Apa Kata Mereka?

Ini pendapat para ahli dunia:

1. Paul Zane Pilzer, penasehat ekonomi II Amerika untuk presiden George W. Bush:

“Salah satu bentuk distribusi baru di masa yang akan datang yang akan menjadi trend dan meledak di seluruh dunia adalah multi-level marketing.”

2. Stephen R. Covey, penulis buku terlaris di dunia “7 Habits of Highly Effective People”:

“Multi-level marketing adalah bisnis yang dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang latar belakang dan membuat setiap orang yang mengerjakannya dapat menjadi berpikir besar menuju impiannya masing-masing secara terarah.”

3. Robert T. Kiyosaki, seorang pengusaha yang amit-amit kayanya dan penulis banyak buku terlaris di dunia “Rich Dad Poor Dad”, “The Cashflow Quadrant”, “Guide To Investing”, “Business School”, “Retire Young Retire Rich”, dan lain-lain:

“Jika anda ingin berpindah ke kuadran kanan (kebebasan finansial), maka tempat yang tepat untuk memasukinya adalah multi-level marketing.”

4. Bahkan Donald J. Trump, raja properti dunia merekomendasikan multi-level marketing:


5. Forbes : Majalah perihal orang terkaya di dunia

“Kurang lebih 20% orang kaya baru muncul dari dunia multi-level marketing.”

6. Majalah Warta Bisnis menuliskan:

“Urutan 1-7 pemasar terkaya di Indonesia adalah orang-orang multi-level marketing.”

“Profesi termahal tahun 2010 keatas adalah para pelaku distributor MLM dengan rata-rata penghasilan 100-200 juta per bulan.”

Kebanyakan orang tidak tahu multi-level, sekedar tahu kulitnya saja, atau tidak tahu cara menjalankannya -- dan bagi yang tidak tahu cara menjalankannya, akan saya tunjukkan... bagaimana men-jalankannya... bahkan secara OTOMATIS.

Anda akan langsung memiliki “website replika” sendiri yang sama seperti ini, jadi yang perlu anda lakukan hanyalah mempromosikannya...

... dan orang-orang yang datang ke “website replika” anda, akan LANGSUNG dijelaskan dan di “follow up” terus-menerus secara OTOMATIS!

Anda Bisa Mendapatkan SEMUA Ini Dengan GRATIS

“Website replika”, email follow up, serta pelatihan... semua ini bisa anda dapatkan dengan “cuma-cuma” alias GRATIS!!

Segera Lakukan Tindakan Jika anda BENAR-BENAR Ingin Merubah Kondisi Finansial ANDA Sekarang Ini!

Saya sangat percaya kalau semua ini bisa merubah kondisi finansial anda dengan segera! Jadi tunggu apa lagi, tekan link dibawah ini untuk bergabung sekarang juga!

YES ! SAYA MAU BERGABUNG !


  • << Sebelumnya :
Folosofi Angsa 

Menjemput Impian
Internet Marketing
Apakah Multi Level Marketing itu ?
Bisnis MLM Lebih Unggul
Sisi Positif Dan Negatif MLM


  • >> Selanjutnya :
MLM Menurut Hukum Islam
Tips dan Trik Memulai Bisnis MLM
Macam-Macam Sistem MLM
MLM Binary
A.P.L.I
MLM Pilihan : Melia Nature Indonesia
MLM Pilihan : Golden Life

Komentar

Postingan Populer